Selasa, 13 Juni 2017

Soekarno & Secangkir Kopi

Bandung, akhir Juni 1921. Kota indah dengan benih-benih nasionalisme yang mulai bersemi. Soekarno muda tiba dari Surabaya. Datang untuk menjadi mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng.
.

Tapi dunia pergerakan lebih menarik minat Soekarno muda daripada teori di bangku kuliah. Dengan cepat dia menjadi salah satu orator handal yang dikenal karena pidato-pidato yang membakar soal kebangsaan.

.

Di Bandung pula Soekarno menemukan gairah dan cinta pada ibu kosnya sendiri, Inggit Garnasih.

.

Cinta menemukan jalannya, Soekarno menikahi Inggit yang lebih tua 13 tahun. Saat itu Soekarno baru berusia 20 tahun sementara Inggit 33 tahun. Dengan setia Inggit mendampingi Soekarno. Rumah Inggit di Jalan Ciateul Bandung menjadi pusat pergerakan kaum nasionalis kala itu.

.

Inggit segera paham kebiasaan suaminya. Sampai-sampai dia tahu kapan harus menyediakan kopi dan panganan bagi para nasionalis muda itu. Saat debat pada puncaknya. Saat mereka mulai menggebrak meja dan seolah-olah ingin adu tinju. Maka Inggit akan muncul dengan nampan berisi gelas-gelas kopi. Perdebatan para politikus ini berhenti sesaat untuk menikmati secangkir kopi panas. Inggit pun tersenyum lega.

.

Soekarno sangat menyukai kopi tubruk yang hitam pekat. Sebuah kegembiraan jika seorang kawan yang punya uang lebih mentraktirnya minum kopi dan makan peyeum, makanan khas Bandung yang terbuat dari singkong.

.

Secangkir kopi tubruk sering menemani sang proklamator dalam menulis pidato yg membakar jiwa. Istilah Pancasila pun diperkenalkan oleh Sukarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945

.

Setelah Indonesia merdeka, Soekarno tetap rajin ngopi. Pada pagi hari Soekarno selalu minum kopi. Untuk makannya, hanya roti yang diolesi sedikit mentega dan gula

.

Suasana penuh canda tawa selalu terjadi di Istana setiap pagi. Tak ada batas antara Presiden dan para bawahannya. Kadang waktu minum kopi pagi ini juga dimanfaatkan Soekarno untuk berdiskusi dengan para menteri dan pejabat mendiskusikan masalah negara.

.

Selamat Hari Kelahiran Pancasila.

.

sumber : @genesiscoffee